I.
PENDAHULUAN
Pendahuluan
makalah merupakan bagian awal yang
memberikan gambaran umum tentang mengapa topik yang disajikan. Dengan kata
lain, bagian pendahuluan menguraikan alasan penulis tentang topik yang
ditulisnya. Selain mengemukakan alasan, bagian pendahuluan merupakan
bagian pengantar yang untuk pembaca guna mengetahui alasan ataupun isi karangan
ilmiah secara keseluruhan.
Mengingat fungsi bagian pendahuluan karangan ilmiah sebagai
pengantar tentang topik tulisan dan sarana pengarang dalam menyampaikan
alasan penulisan, menjadikan pendahuluan karangan ilmiah memiliki bagian-bagian
yang khusus. Bagian-bagian itu berkaitan dengan unsur pendukung pendahuluan
karagan ilmiah. Unsur atau komponen pendahuluan karangan ilmiah adalah (1)
latar belakang, (2) permasalahan/ rumusan masalah/ permasalahan, (3) tujuan
penulisan, (4) manfaat penulisan makalah, dan (5) hipotesis (kesimpulan
sementara terhadap suatu hal dan tidak harus ada). Berikut ini penjelasan
unsur pendahuluan makalah.
A. Latar Belakang
Bagian
latar belakang sebuah karangan ilmiah berisi hal-hal yang melandasi perlunya
topik dalam karangan ilmiah itu ditulis atau alasan penulisan yang dikaitkan
dengan kenyataan. Bagian ini diharapkan mampu mengantarkan pembaca pada masalah
atau topic yang dibahas dalam karya ilmiah dan menunjukkan bahwa masalah yang
dibahas dalam karya ilmiah itu sangat penting.
Dalam
bagian ini penulis diharapkan mampu mengemukakan sebab-sebab mengapa masalah
yang dipersoalkan perlu diteliti dan ditulis (alas an penulis memilih topic/
judul tulisan). Dalam bagian latar belakang ini, penulis dapat
mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
1.
Arti penting atau peranan topik pembicaraan.
2.
Perlunya pembinaan/peningkatan di bidang topik yang
dibicarakan itu
3.
Perlunya masukan sebagai bahan pembinaan/ peningkatan di
bidang topik pembicaraan
4.
Perlunya penelitian dilakukan khususnya untuk manfaat
praktisnya maupun untuk manfaat keilmuan/teori
5.
Relevansi objek penelitian sebagai sumber data untuk dua
segi kemanfaatan ilmu (praktis maupun teoritis
Sebuah bagian pendahuluan dapat disertai dengan beberapa
buku acuan yang telah dibaca penulis khususnya tentang topik yang sama atau
yang relevan dengan topik tulisan penulis. Dalam penyertaan itu, penulis perlu
memberikan pembahasan khususnya informasi tentang perbedaan topik tulisan buku
acuan dengan topik yang sedang ditulisnya. Bagian ini pun mencantumkan
juga bagian-bagian yang akan dibahas dalam bab-bab berikutnya agar pembaca
segera mengetahuinya secara sepintas lalu hal-hal apa saja yang akan diuraikan
penulis.
B. Permasalahan/ Rumusan Masalah
Bagian
rumusan masalah merupakan bagian yang akan dibahas dalam karya ilmiah,
khususnya pada bagian isi. Bagian ini tidak terbatas pada permasalahan/
persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakup persoalan yang
memerlukan penjelasan lebih lanjut, persoalan yang memerlukan deskripsi lebih
lanjut, atau persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut.
Rumusan masalah harus disajikan dalam bentuk pertanyaan.
Selain itu, rumusan masalah haruslah jelas, padat, singkat, dan mampu
memberikan pancingan persoalan yang akan dikemukakan penulis berkaitan topik
tulisan. Rumusan masalah pun dapat dirinci menjadi beberapa sub masalah
yang spesifik. Untuk rumusan masalah yang pemecahannya dicari melalui
penelitian, penulis pelu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Penulis perlu mengetahui kedudukan penelitian/ penulisan
yang dilakukannya di antara penelitian/ penulisan lain yang sejenis.
2.
Penulis benar-benar mampu menguraikan pertanyaan-pertanyaan
yang menjadi topik permasalahan dan belum dijawab oleh peneliti lain.
C. Tujuan Penulisan/ Penelitian
Bagian
tujuan penelitian atau penulisan disesuaikan dengan bagian rumusan
permasalahan. Rumusan tujuan pun dapat dirinci seperti bagian rumusan
masalah, yaitu menjadi sub bagian yang spesifik. Dalam rumusan tujuan ini,
penulis perlu menguraikan tentang usaha-usaha dan hasil-hasil yang telah
dicapai secara garis
besar. Bagian
tujuan penelitian/ penulisan berisi uraian tentang apa yang ingindicapai dengan
penulisan karya ilmiah tersebut.
Perumusan tujuan penulisan karya ilmiah ini memiliki fungsi
ganda, yaitu bagi penulis dan bagi pembaca. Fungsi rumusan tujuan penulisan
bagi penulis adalah sebagai sarana untuk mengarahkan kegiatan yang harus
dilakukan selanjutnya dalam menulis karangan ilmiah, khususnya dalam
pengumpulan bahan tulisan. Fungsi rumusan tujuan bagi pembaca adalah sebagai
sarana informasi tentang apa yang disampaikan penulis melalui karya ilmiah yang
dibuatnya.
Rumusan kalimat yang dipergunakan untuk menguraikan tujuan
penulisan berupa kalimat komplek. Rumusan ini pun dapat dinyatakan secara
rinci.
C. Manfaat Penulisan
Bagian
manfaat penulisan/ penelitian dapat diuraikan secara terpisah. Maksudnya,
bagian manfaat dapat dinyatakan dari segi pratik/ kepentingan praktis,
kepentingan keilmuan penulis/ si peneliti, dan untuk kepentingan kelompok atau
instansi. Rumusan bagian manfaat ini dinyatakan dalam bentuk uraian berupa
kalimat berita.
D. Hipotesis
Hipotesis
merupakan pernyataan yang berupa generalisasi tentatif/ sementara tentang suatu
permasalahan yang belum tentu pasti kebenarannya. Hipotesis dapat
dirumuskan secara jelas dan sederhana.
E. Sistematika penyajian
Pada
bagian ini penulis memberikan gambaran urutan isi makalah yang disesuaikan
dengan rumusan masalah. Bagian ini merupakan bagian pengantar uraian isi
makalah. Bagian ini tidak selalu disusun dalam bab khusus, melainkan dapat
dinyatakan dalam suatu paragraf singkat.
Contoh Keranga Pendahuluan sebuah Makalah
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN SISWA SMA DAN SOLUSINYA
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.1.1 Alasan
memilih topik mengapa diperlukanya identifikasi permasalahan siswa SMA dan
solusinya
1.1.2 Kenyataan
yang ada berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi siswa SMA dan
solusinya yang ada selama ini
1.1.3 Alasan
perlunya permasalahan yang dihadapi siswa SMA dipecahkan (dikaitkan dengan
perkembangan peserta didik)
1.2
Rumusan Masalah
1.1.1 Permasalahan
apa saja yang dihadapi siswa SMA?
1.1.2 Bagaimana
mengatasi/ Solusi apa yang perlu dilaksanakan guna mengatasi permasalahan yang
dihadapi siswa SMA?
1.3
Tujuan
1.3.1
Mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi siswa SMA
1.3.2 Menjelaskan
bagaimana mengatasiatau solusi apa yang perlu dilaksanakan guna mengatasi
permasalahannya yang dihadapi siswa SMA
1.4 Manfaat
1.4.1
Orang tua:
Memberikan
masukan kepada orang tua tentang permasalahan yang dihadapi siswa sehingga
dapat bersikap arif terhadap anak
1.4.2
Sekolah:
Memberikan
masukan tentang perkembangan anak secara positif dan negatif guna pendampingan
dan pengarahan pencapaian prestasi belajar.
1.4.3
Konselor:
Memberikan
gambaran tentang permasalahan yang dihadapi siswa SMA sehingga mampu memberikan
pendampingan yang tepat guna membantu perkembangan siswa secara utuh dan
menyeluruh.
1.4.4
Program Studi Bimbingan Konseling:
Memberikan
masukan secara teoritis dan praktis tentang identifikasi permasalahan yang
dihadapi siswa SMA dan solusinya.
1.4.5
Guru bidang studi/ wali kelas:
Memberikan
bantuan kepada wali kelas atau guru bidang studi tentang permasalahan yang
dihadapi siswa SMA dan solusi memecahkan masalah yang mereka hadapi demi
perbaikan dan perkembangan pribadi anak di kelas khususnya dalam pretasi dan
relasi
II.
LANDASAN
TEORI
Landasan
teori adalah seperangkat definisi, konsep, serta propisisi yang telah disusun
dengan rapih serta sistematis tentang variable-variabel dalam sebuah
penelitian. Landasan teori ini akan menjadi dasar yang kuat dalam sebuah
penelitian yang akan kita lakukan. Oleh karena itu dalam sebuah penelitian akan
dihasilkan sebuah teori baru yang valid serta solid.
Dalam sebuah penelitian, teori
memiliki fungsi yang amat mendasar dalam pelaksanaan langkah-langkah serta
proses penelitian. Apalagi pada penelitian kuantitatif, landasan teori bisa
menjadi komponen penting yang dapat menentukan validasi serta keilmiahan penelitian. Pada penelitian kualitatif, landasan teori
hanya bisa menjadi sebuh pertimbangan penentu apakah penelitian tersebut perlu
diakukan atau tidak.
III.
METODOLOGI
PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan,
dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak
an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan,
juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki
masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat
dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk
melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di
antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan
tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian
merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui
sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan
penelitian.
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
- Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan
data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
- Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
- Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami
masalah, memecahkan masalah, dan mengantisipasi masalah.
- Memahami
masalah. Data yang diperoleh dari
penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau informasi yang
tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
- Memecahkan
masalah. Data yang diperoleh dari
penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
- Mengantisipasi
masalah. Data yang diperoleh dari
penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak
terjadi.
IV . ANALISIS DAN HASIL
PENELITIAN
Pengertian Analisis Data
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik
atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab
masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Dengan demikian, teknik analisis
data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah
data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan
mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau
menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh
dari sampel (statistik).
2. Tujuan Analisis Data
(a) Mendeskripsikan data, biasanya dalam bentuk frekuensi, ukuran tendensi sentral maupun
ukuran dispersi, sehingga dapat dipahami karakteristik datanya. Dalam statistika, kegiatan
mendeskripsikan data ini dibahas pada statistika deskriptif. (b) Membuat induksi atau menarik
kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel (statistik). Kesimpulan yang diambil ini bisanya dibuat berdasarkan
pendugaan (estimasi) dan pengujian hipotesis. Dalam statistika, kegiatan membuat induksi atau
menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi atau sampel ini dibahas pada statistika
inferensial.
3. Langkah dan Prosedur Analisis Data
(a) Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.(b) Tahap
editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data. (c)
Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat
dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti. (d) Tahap tabulasi
data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. (e) Tahap pengujian kualitas
data, yaitu menguji validitas dan realiabilitas instrumen pengumpulan data. (f) Tahap
mendeskripsikan data, yaitu tabel frekuensi dan/atau diagram, serta berbagai ukuran tendensi
sentral, maupun ukuran dispersi. tujuannya memahami karakteristik data sampel penelitian. (g)
Tahap pengujian hipotesis, yaitu tahap pengujian terhadap proposisi-proposisi yang dibuat
apakah proposisi tersebut ditolak atau diterima, serta bermakna atau tidak. Atas dasar Pengujian
hipotesis inilah selanjutnya keputusan dibuat.
4. Macam Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian, dibagi menjadi dua, yaitu teknik analisis data diskriptif
dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan
melalui statistika deskritif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Temasuk dalam teknik analisis data statistik
deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi,
perhitungan mean, median atau modus.
Sementara itu teknik analisis data inferensial dilakukan dengan statistik inferensial, yaitu statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri
analisis data inferensial adalah digunakannya rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji F, dan
lain sebagainya). Hasil dari perhitungan rumus statistik inilah yang menjadi dasar pembuatan
generalisasi dari sampel bagi populasi. Dengan demikian, statistik inferensial berfungsi untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel bagi populasi. Sesuai dengan fungsi tersebut maka
statistik inferensial cocok untuk penelitian sampel.
5. Terminologi dalam Analisis Data: Metode Succesive Interval
Contoh :
Sebuah item yang memenuhi kriteria Likert dengan lima kategori respon, yaitu “sangat setuju”
yang diberi skor 5; “setuju” diberi skor 4; “ragu-ragu” diberi skor 3; “tidak setuju” diberi skor 2;
dan “sangat tidak setuju” diberi skor 1. Item tersebut dijawab oleh 100 orang responden. Untuk
kepentingan analisis data, peneliti kemudian bermaksud menaikkan tingkat pengukuran ordinal
menjadi interval.
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik
atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab
masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Dengan demikian, teknik analisis
data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah
data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan
mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau
menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh
dari sampel (statistik).
2. Tujuan Analisis Data
(a) Mendeskripsikan data, biasanya dalam bentuk frekuensi, ukuran tendensi sentral maupun
ukuran dispersi, sehingga dapat dipahami karakteristik datanya. Dalam statistika, kegiatan
mendeskripsikan data ini dibahas pada statistika deskriptif. (b) Membuat induksi atau menarik
kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel (statistik). Kesimpulan yang diambil ini bisanya dibuat berdasarkan
pendugaan (estimasi) dan pengujian hipotesis. Dalam statistika, kegiatan membuat induksi atau
menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi atau sampel ini dibahas pada statistika
inferensial.
3. Langkah dan Prosedur Analisis Data
(a) Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.(b) Tahap
editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data. (c)
Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat
dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti. (d) Tahap tabulasi
data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. (e) Tahap pengujian kualitas
data, yaitu menguji validitas dan realiabilitas instrumen pengumpulan data. (f) Tahap
mendeskripsikan data, yaitu tabel frekuensi dan/atau diagram, serta berbagai ukuran tendensi
sentral, maupun ukuran dispersi. tujuannya memahami karakteristik data sampel penelitian. (g)
Tahap pengujian hipotesis, yaitu tahap pengujian terhadap proposisi-proposisi yang dibuat
apakah proposisi tersebut ditolak atau diterima, serta bermakna atau tidak. Atas dasar Pengujian
hipotesis inilah selanjutnya keputusan dibuat.
4. Macam Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian, dibagi menjadi dua, yaitu teknik analisis data diskriptif
dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan
melalui statistika deskritif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Temasuk dalam teknik analisis data statistik
deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi,
perhitungan mean, median atau modus.
Sementara itu teknik analisis data inferensial dilakukan dengan statistik inferensial, yaitu statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri
analisis data inferensial adalah digunakannya rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji F, dan
lain sebagainya). Hasil dari perhitungan rumus statistik inilah yang menjadi dasar pembuatan
generalisasi dari sampel bagi populasi. Dengan demikian, statistik inferensial berfungsi untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel bagi populasi. Sesuai dengan fungsi tersebut maka
statistik inferensial cocok untuk penelitian sampel.
5. Terminologi dalam Analisis Data: Metode Succesive Interval
Contoh :
Sebuah item yang memenuhi kriteria Likert dengan lima kategori respon, yaitu “sangat setuju”
yang diberi skor 5; “setuju” diberi skor 4; “ragu-ragu” diberi skor 3; “tidak setuju” diberi skor 2;
dan “sangat tidak setuju” diberi skor 1. Item tersebut dijawab oleh 100 orang responden. Untuk
kepentingan analisis data, peneliti kemudian bermaksud menaikkan tingkat pengukuran ordinal
menjadi interval.
V.KESIMPULAN DAN SARAN
Pengertian
Kesimpulan penelitian
adalah pernyataan singkat tentang hasil analisis deskripsi dan pembahasan
tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah dilakukan di BAB sebelumnya.
Kesimpulan berisi jawaban
atas pertanyaan yang diajukan pada bagian rumusan masalah.Keseluruhan jawaban
hanya terfokus pada ruang lingkup pertanyaan dan jumlah jawaban disesuaikan
dengan jumlah rumusan masalah yang diajukan.
Kesimpulan berasal dari
fakta-fakta atau hubungan yang logis.Pada umumnya kesimpulan terdiri atas
kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan.Kesimpulan utama adalah yang
berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulanutama
harus bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh
bukti-bukti. Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan
utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya.Dengan sendirinya,
penulis tidak dibenarkan menarik kesimpulan yang merupakan hal-hal baru,
lebih-lebih jika dilakukan pada kesimpulan utama.Jika penulis bermaksud
menyertakan data atau informasi baru maka hendaknya dikonsentrasikan pada
bab-bab uraian dan bukannya pada kesimpulan.Pendek kata, kesimpulan adalah
berisi pembahasan tentang kesimpulan semata.
Pada tulisan ilmiah dari
hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya harus
dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak.
Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan
hipotesis tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis.
Sebaliknya, pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang tidak memerlukan
hipotesis, maka kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas
pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan.
2. Tujuan
Tujuan penulisan
kesimpulan adalah untuk memberikan kesempatan dan informasi kepada para pembaca
guna mengetahui secara cepat teatang apa hasil akhir yang diperoleh dari
penelitian yang telah dilakukan.
3. Tipe
kesimpulan
Dua Tipe Penyimpulan:
1.Penyimpulan Langsung
Penyimpulan langsung
adalah penyimpulan yang di dalamnya kita secara langsung bergerak dari suatu
premis tunggal menuju suatu kesimpulan.
Penyimpulan langsung berakhir hanya dalam suatu proposisi baru dan bukan dalam suatu kebenaran baru. Dari kebenaran atau kesalahan suatu proposisi yang ada, kita menarik kebenaran atau kesalahan proposisi yang lain yang perlu mengikutinya. Misalnya, jika 1 adalah anggota bilangan asli benar, maka 1 bukan bilangan asli adalah salah
Penyimpulan langsung berakhir hanya dalam suatu proposisi baru dan bukan dalam suatu kebenaran baru. Dari kebenaran atau kesalahan suatu proposisi yang ada, kita menarik kebenaran atau kesalahan proposisi yang lain yang perlu mengikutinya. Misalnya, jika 1 adalah anggota bilangan asli benar, maka 1 bukan bilangan asli adalah salah
2. Penyimpulan Tidak Langsung
Penyimpulan tidak
langsung adalah penyimpulan yang di dalamnya kita memperoleh suatu kesimpulan
dari dua atau lebih premis.Disebut tidak langsung, karena penyimpulan ini
diperoleh dengan media yang disebut term antara atau term tengah (M).Dengan
term antara (M), kita dapat membandingkan premis mayor dan premis minor. Dengan
demikian, kita mengetahui alas an mengapa subjek sama dengan predikat atau
mengapa subjek tidak sama dengan predikat.
Contoh :
Contoh :
bilangan prima adalah bilangan yang habis dibagi dengan satu
dan bilangan itu sendiri
5 adalah bilangan yang habis dibagi satu dan bilangan itu
sendiri, maka 5 adalah bilangan prima.
Hukum-hukum yang berlaku untuk penyimpulan tidak langsung
adalah sebagai berikut:
a. Jika
premis-premis benar, maka kesimpulan juga benar.
b. Jika
premis-premis salah, maka kesimpulan dapat salah, tetapi dapat juga benar.
c. Jika
kesimpulan salah, maka premis-premis juga salah.
d. Jika
kesimpulan benar, maka premis-premis dapat benar tetapi dapat juga salah.
4. Langkah-langkah
penyusunan kesimpulan
a. Sebagai
langkah pertama, penulis menguraikan garis besar permasalahan dan kemudian
memberi ringkasan tentang segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya.
b. Penulis
harus menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada
kesimpulan tertentu.
c. Langkah
terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan
akibat-akibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun
praktis.
5. Cara
membuat kesimpulan
a. Apabila
anda menulis tentang suatu persoalan, maka kesimpulannya ialah jawaban.
b. Apabila
anda menulis tentang suatu masalah,(misalnya pembicaraan), maka kesimpulan yang
harus anda mencapai ialah suatu rancangan tindakan.
c. Apabila
anda menulis tentang suatu pemerihalan, yakni perbincangan tentang suatu
pengwujudan, maka kesimpulannya ialah suatu generalisasi tehadap apa yang telah
diperihalkan
dikutip dari (http://pembukacakrawala.blogspot.com/2011/08/kesimpulan-implikasi-dan-saran-pada.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar