Rabu, 28 Maret 2012
Kamis, 15 Maret 2012
Suku Papua
Suku Papua
Suku Papua adalah suku-suku yang tinggal di pulau Papua, mereka satu
rumpun dengan penduduk Benua Australia Asli.
Sedangkan Papua adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di
pulau Nugini bagian barat atau west New Guinea.
Papua juga sering disebut sebagai Papua Barat karena Papua bisa
merujuk kepada seluruh pulau Nugini termasuk belahan timur negara
tetangga, east New Guinea atau Papua Nugini. Papua Barat adalah sebutan
yang lebih disukai para nasionalis yang ingin memisahkan diri dari
Indonesia dan membentuk negara sendiri. Provinsi ini dulu dikenal dengan
panggilan Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973, namanya kemudian
diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang
tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga
tahun 2002. Nama provinsi ini diganti menjadi 'Papua' sesuai UU No
21/2001 Otonomi Khusus Papua. Pada masa era kolonial Belanda, daerah ini
disebut Nugini Belanda (Dutch New Guinea).
Kata Papua sendiri berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut
keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku
asli.
Pada tahun 2004, disertai oleh berbagai protes, Papua dibagi menjadi
dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama
'Papua' sedangkan bagian baratnya menjadi Irian Jaya Barat
BURUNG CENDERAWASIH
Burung-burung cendrawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung cendrawasih mulai dari Cendrawasih Raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cendrawasih Paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung pada 430 gram.
Burung cendrawasih yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, cendrawasih kuning besar, Paradisaea apoda. Jenis ini dideskripsikan dari spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disiapkan oleh pedagang pribumi dengan membuang sayap dan kakinya agar dapat dijadikan hiasan. Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan menimbulkan kepercayaan bahwa burung ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara karena bulu-bulunya. Inilah asal mula nama bird of paradise ('burung surga' oleh orang Inggris) dan nama jenis apoda - yang berarti 'tak berkaki'.
Banyak jenis mempunyai ritual ka-win yang rumit, dengan sistem ka-win jenis-jenis Paradisaea adalah burung-burung jantan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokannya pada burung betina agar dapat ka-win. Sementara jenis lain seperti jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia memiliki tari perka-winan yang beraturan. Burung jantan pada jenis yang dimorfik seksual bersifat poligami. Banyak burung hibrida yang dideskripsikan sebagai jenis baru, dan beberapa spesies diragukan kevalidannya.
Jumlah telurnya agak kurang pasti. Pada jenis besar, mungkin hampir selalu satu telur. Jenis kecil dapat menghasilkan sebanyak 2-3 telur (Mackay 1990).
KOTEKAkoteka adalah : lambang atau logo dari pada orang papua, bahan dasarnya
dari tumbuh-tumbuhan, namadalam bahasa daerah suku dani disebut
{horim. orang papua yang berada di pengunungan memakai koteka/horim.
Koteka, horim, atau zakar sarung secara tradisional dipakai oleh beberapa penduduk pria yang asli papua (sebagian besar highland) kelompok-kelompok new Guinea untuk menutupi kemaluan mereka. Mereka biasanya dibuat dari labu kering ke luar, walaupun lain spesies, seperti Nepenthes mirabilis, juga dipakai. Mereka dipegang di tempatnya di samping ikalan kecil serat yang disambungkan ke pangkalan koteka dan ditempatkan seputar kantung kemaluan. Ada putaran sekunder yang ditempatkan seputar dada atau perut dan lekat pada kumpulan utama koteka. Laki-laki pilih koteka mirip yang dipakai oleh laki-laki lain di kelompok kebudayaan mereka. Misalnya, laki-laki Yali mendahulukan panjang, tipis koteka, yang menolong mengangkat gelindingan rotan lipat ganda yang dipakai seputar pinggang mereka. Laki-laki dari daerah kabupaten jayawijaya distrik Tiom memakai labu ganda, yang diangkat dengan sehelai tarik kain, dan penggunaan angkasa di antara kedua labu karena memajukan barang kecil seperti uang dan tembakau.
Masyarakat papua new gunea dengan masyarakat papua barat yang berada di daerah pengunungan pada umumnya laki-laki memakai pakaian koteka (horim), kenapa masyarakat papua itu cenderung memakai koteka, soalnya orang papua itu sudah menjadi budaya untuk memakai dengan koteka, tidak pernah masyarakat papua itu merasa malu ketika memakai koteka (horim). masyarakat merasa nyaman memakai koteka dari pada memakai pakaia
Ada yang sedikit berbeda dari unggas yang satu ini. Walaupun termasuk kelompok unggas, ternyata kasuari tidak bisa terbang layaknya unggas-uanggas yang lain. Kasuari hidup dengan memakan buah-buahan yang jatuh dari pohon dan buah yang bergelayut di dahan rendah. Selain itu, jamur, serangga, katak, ular, dan binatang kecil lainnya juga disukai kasuari.
Habitatnya juga unik. Dari sekian banyak daerah, Papua satu-satunya daerah tempat tumbuh hewan yang satu ini. Tepatnya di Pulau Yapen, Batanta dan Salawati, masih sekitar kawasan Papua. Biasanya Kasuari hidup di dataran rendah dan rawah.
Telor Kasuari
Kasuari mempunyai tinggi 1,5 sampai 1,8 meter. Beratnya 60 kilogram. Apabila kita bandingkan, kasuari betina lebih berat dari kasuari jantan. Warna tubuh kasuari betina juga lebih beragam dibandingkan kasuari jantan. Lari kasuari bisa mencapai 50 km perjam dan lompatannya bisa mencapai satu setengah meter. Selain itu kasuari juga pandai berenang.
Di bagian kepala kasuari terdapat tulang semacam mahkota sebagai ciri khas. Tulang ini berfungsi sebagai senjata pemotong ranting kala kasuari berjalan melintasi semak. Dan hanya Kasuari burung yang mempunyai senjata. Tapi jangan salah, hewan ini juga pemalu.
Papeda
Papeda atau bubur sagu, merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua. Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua.
Papeda dibuat dari tepung sagu. Pembuatnya para penduduk di pedalaman Papua. Tepung sagu dibuat dengan cara menokok batang sagu. Pohon yang bagus untuk dibuat sagu adalah pohon yang berumur antara tiga hingga lima tahun.
Mula-mula pokok sagu dipotong. Lalu bonggolnya diperas hingga sari patinya keluar. Dari sari pati ini diperoleh tepung sagu murni yang siap diolah. Tepung sagu kemudian disimpan di dalam alat yang disebut tumang.
Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan dibumbui kunyit dan jeruk nipis.
Buah Matoa
Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman khas Papua, termasuk ke dalam famili Sapindaceae. Pohon matoa dapat tumbuh tinggi dan memiliki kayu yang cukup keras. Rasa buahnya adalah campuran antara rambutan, durian, dan kelengkeng. Buahnya berbentuk lonjong dan seukuran buah pinang (keluarga Palem), ketika muda berwarna hijau dan setelah matang berwarna hijau kekuningan.
Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Papua Barat.
Perkembangbiakan
Tanaman ini mudah diperbanyak/dikembangbiakkan melalui biji, dan cara lain seperti cangkok serta okulasi. Matoa tumbuh di daerah yang sejuk atau dengan kata lain lebih mudah tumbuh di daerah dataran tinggi, meskipun dapat pula tumbuh di dataran rendah.
Buah ini merupakan buah musiman yang berbuah pada bulan september - oktober. Rasa buah ini manis seperti buah rambuatan atau buah kelengkeng.
Pohon matoa tumbuh tinggi, dan kayu nya bisa untuk mebel atau kusen - kusen rumah.
Kalau ingin merasakan buah ini bisa langsung berkunjung ke Papua pada setiap bulan musim buah ini.
Tradisi Makan Pinang
Tradisi Makan Pinang di Papua
Dilarang makan pinang. Stiker seperti itu sudah umum ditemukan di Bandara Sentani Jayapura, Papua. Larangan seperti itu diperlukan karena kegemaran saudara-saudara kita di Papua mengonsumsi pinang yang menghasilkan air ludah berwarna merah itu bisa membuat lingkungan Bandara Sentani menjadi sangat jorok.
Mereka yang makan pinang ditambah campuran lainnya, sama seperti orang makan sirih yang menghasilkan air ludah berwarna merah. Biasanya air ludah itu dimuntahkan begitu saja di jalan, atau di mana saja. Bisa dibayangkan kalau air ludah itu dibuang di terminal Bandara Sentani maka semua lantai akan berwarna merah, dinding-dinding juga berwarna merah akibat air ludah yang berwarna merah itu.
Jalan-jalan di sekitar terminal Bandara, atau di Kota Jayapura sendiri sebagian memang berwarna merah karena masyarakat dengan seenaknya membuang ludah di jalan atau tempat-tempat lainnya. Kesan jorok pasti terasa, dan kalau tahu penyebab warna merah itu adalah air ludah, maka kita akan hati-hati melangkah agar tidak menginjaknya.
Ada yang mengatakan, ludah berwarna merah itu tidak hanya dibuang di jalan, tapi kadang-kadang dengan sengaja dibuang ke bangunan yang baru dicat, atau lantai yang baru dibangun di sebuah bangunan baru. Yang bisa dilakukan hanyalah menempel stiker seperti larangan makan pinang itu. Dan itu pun rasanya belum tepat karena yang dilarang seharusnya membuang air ludah sembarangan, bukan tradisi makan pinang itu.
Kebiasaan membuang ludah hasil makan pinang itu sama seperti yang terjadi di Myanmar. Penduduk di sana juga terbiasa makan sirih yang dijual di pinggir jalan. Seperti merokok, setiap orang dapat membeli sirih untuk sekali makan. Karena itu, jangan heran di Myanmar jalan-jalan penuh dengan warna merah karena ludah berwarna merah dibuang sembarangan di jalan-jalan.
Kesan yang timbul mengunjungi Bandara Sentani memang sangat tidak nyaman. Semua toilet yang ada di Bandara itu dalam keadaan rusak, walau kata petugasnya sedang direnovasi. Toilet yang ada di terminal kedatangan, dan kebarangkatan semuanya tergenang air. Apalagi yang berada di luar terminal, semua toiletnya sedang ditutup karena alasan sedang dalam perbaikan. Kita khawatir genangan air yang ada di toilet itu selain air kencing dan air lainnya, pasti di dalamnya juga tercampur dengan air ludah yang berwarna merah dari pemakan pinang tersebut.
Dan lebih tidak menarik lagi di hampir semua Bandara di Papua, banyak anggota masyarakat yang bisa masuk sampai ke pinggir landasan tempat pesawat parkir, seperti di Bandara Sentani. Petugas memang berusaha untuk mencegah mereka masuk dan menghalau mereka untuk keluar dari daerah yang sebenarnya tertutup tersebut. Tapi mereka tetap tidak mau keluar dari lingkungan yang terbatas tersebut. Bagaimana faktor keselamatan penerbangan dengan adanya kelonggaran seperti itu.
Pemerintah memang telah berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat, dan masyarakat juga sebenarnya harus menjaga dan memelihara apa yang telah dibangun oleh pemerintah tersebut. Kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan kita, apalagi Papua merupakan salah satu tujuan wisatawan mancanegara, sehingga harus kita jaga kebersihannya dengan tidak membuang ludah sembarangan.
MUSAMUS (Sarang Semut)
MUSAMUS
Rumah Semut begitu orang menyebutnya, padahal Musamus begitu sebutan penduduk lokal merupakan “istana” yang dibangun oleh koloni rayap. Menggunakan campuran dari rumput kering sebagai bahan utama dan liur sebagai semen untuk merekatkannya, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangun istana rayap ini. Keistimewaan dari rumah rayap ini adah rancangan ventilasinya yang berupa lorong-lorong yang membantu melindungi dari air hujan, dan membantu melepas panas ke udara ketika musim panas tiba. Karena berbagai keistimawaan yang dipunyainya, maka tidak heran musamus dijadikan lambang daerah Kabupaten Merauke. Musamus ini hanya dapat ditemukan di beberapa tempat di dunia, dan untuk di Indonesia mungkin hanya ada di Merauke saja. Kita dapat menemukan Musamus di Taman Nasional Wasur dan di beberapa wilayah di Kabupaten Merauke.
A. Selayang Pandang
Lembah Baliem, yang terletak di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, merupakan salah satu kawasan yang memiliki daya tarik bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Satu hal yang membuat Lembah Baliem terkenal adalah diselenggarakannya Festival Budaya Lembah Baliem, atau yang lebih dikenal dengan nama Festival Lembah Baliem.
Dalam catatan harian Kompas (8/8/2007), Festival Lembah Baliem pertama kali digelar pada tahun 1989. Sebelum adanya festival ini, masyarakat di sekitar Lembah Baliem, yang terdiri dari Suku Dani, Suku Lani, dan Suku Yali, masih sering melakukan perang antarsuku. Bagi mereka, selain sudah menjadi tradisi turun temurun, perang juga memiliki makna yang dalam. Perang bukan sekadar ajang adu kekuatan antarsuku, namun juga merupakan lambang kesuburan dan kesejahteraan. Menurut kepercayaan mereka, jika tidak dilakukan perang, jangan harap panen dan ternak babi akan berhasil.
Untuk menghindari jatuhnya korban dan dendam yang berlarut, sejak dua puluh tahun silam pemerintah memberlakukan larangan atas perang antarsuku. Untuk mewadahi tradisi suku-suku di Papua ini, dibuatlah Festival Lembah Baliem oleh pemerintah, yang menyertakan pesta perang di dalamnya. Festival Lembah Baliem, berlangsung sekitar tiga hari dan diselenggarakan pada bulan Agustus. Salah satu alasan pesta ini diselenggarakan pada bulan tersebut adalah untuk memperingati hari raya kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada perkembangannya, tidak hanya ketiga suku penghuni Lembah Baliem saja yang mengikuti Festival Lembah Baliem, namun juga suku-suku lainnya yang tinggal di Kabupaten Jayawijaya dan sekitarnya. Kompas (8/8/2007) menyebutkan bahwa pada tahun 2007 terdapat sekitar 40 suku yang mengikuti festival ini. Masing-masing suku ini menggunakan pakaian tradisional, lengkap dengan lukisan di wajah. Di samping itu, mereka juga membawa senjata perang seperti tombak, parang, panah, dan juga pernak pernik perang lainnya.
B. Keistimewaan
Pada Festival Lembah Baliem, atraksi perang antarsuku dimulai dengan penentuan skenario pemicu perang. Pemicu perang ini dapat berupa penculikan warga, pembunuhan anak warga, maupun penyerbuan ladang yang baru dibuka. Adanya pemicu ini, menyebabkan suku lainnya harus ‘membalas dendam‘, sehingga penyerbuan pun dilakukan. Sementara, pihak lawan akan bertahan, sehingga pertempuran pun berlangsung dengan seru.
Uniknya, dalam www.cybertravel.cbn.net disebutkan bahwa atraksi perang ini tidak menjadikan balas dendam atau permusuhan sebagai tema. Tema yang diusung justru ungkapan yang bernilai positif, yakni Yogotak Hubuluk Motog Hanorogo (harapan akan hari esok yang harus lebih baik dari hari ini).
Atraksi tari perang antarsuku ini memang menjadi atraksi utama dalam setiap penyelenggaraan Festival Lembah Baliem. Kendati demikian, banyak atraksi lain yang juga sangat menarik untuk ditonton para wisatawan, seperti pertunjukan Pikon atau alat musik tradisional. Lagu-lagu yang dimainkan dengan Pikon ini, biasanya mengisahkan tentang kehidupan manusia. Ada pula Karapan Babi yang juga menjadi salah satu atraksi menarik dan kerap menimbulkan keriuhan para pengunjung.
Selain atraksi-atraksi di atas, wisatawan juga dapat menyaksikan perlombaan memanah, melempar sege (melempar tongkat ke target yang telah ditentukan), puradan (permainan menggulirkan roda dari anyaman rotan), dan sikoko (permainan melempar pion ke sasaran yang telah ditentukan). Perlombaan-perlombaan tersebut, selain diikuti oleh para peserta dari berbagai suku di Kabupaten Jayawiya, juga dapat diikuti oleh para wisatawan yang hadir saat festival.
C. Lokasi
Festival Lembah Baliem dielenggarakan di Lembah Baliem, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Indonesia.
D. Akses
Untuk dapat sampai ke Lembah Baliem, pengunjung harus melewati bandara utama Provinsi Papua, yakni Bandara Sentani. Untuk mencapai Bandara Sentani, pengunjung dapat mengaksesnya dengan menggunakan maspakai penerbangan dari Jakarta, Surabaya, ataupun Manado. Setibanya di Bandara Sentani, pengunjung dapat meneruskan perjalanan dengan pesawat jenis Hercules ataupun Twin Otter menuju Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya.
E. Harga Tiket
Untuk menyaksikan festival ini, wisatawan tidak dipungut biaya apapun.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Di sekitar Distrik Wamena, terdapat beberapa penginapan, bahkan di antaranya ada yang sudah berkelas internasional. Hal ini dikarenakan banyaknya turis mancanegara yang sangat tertarik menyaksikan Festival Lembah Baliem, serta menikmati keindahan alam Lembah Baliem sendiri.
Situs Gua Jepang Binsari, Biak
Obyek wisata ini bernama lengkap Situs Gua Jepang Binsari,merupakan bukti sejarah terjadinya Perang Dunia II yang terletak di desa Sumberker Kabupaten Biak Numfor dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat sekitar 3 km sebelah barat kota Biak.
O,ya selain itu masyarakat sekitar Gua Jepang ini juga menyebut gua jepang sebagai "Abiyau Binzar" yang berarti wanita tua karena menurut legenda, Gua Jepang ini pernah ditinggali oleh seorang wanita tua sebelum digunakan oleh tentara Jepang.
Berbeda dengan gua-gua Jepang pada umumnya, gua jepang yang ada di Biak ini merupakan gua alam yaitu gua yang terbentuk secara alami oleh proses Hidrologi Karst ( pembentukan lubang oleh aliran air dalam waktu yang sangat lama ). Gua yang memiliki panjang 3 km ini ditemukan oleh tentara Jepang pada tahun 1943. Di mana pintu gerbangnya sebagai tempat masuk tentara Jepang ini terletak di Pantai Parray Desa Parray berbeda dengan pintu masuk Gua Jepang sekarang yang berada didesa Sumberker. Gua alam ini kemudian difungsikan sebagai tempat perlindungan, pertahanan maupun gudang penyimpanan.
Pada bagian atas Gua Jepang ini terdapat lubang yang cukup besar sehingga membuat keadaan di dalam gua menjadi terang benderang oleh sinar matahari, konon ceritanya lubang tersebut akibat serangan udara pesawat US. Yup.... tepatnya pada tanggal 7 Juli 1944, pasukan US di bawah pimpinan Mc Arthur menyerang gua Jepang yang menjadi tempat persembunyian tentara Jepang. Selain menjatuhi bom, pasukan Amerika ini juga menjatuhkan berdrum-drum bahan bakar yang kemudian ditembaki dari udara. Hal tersebut membuat gua dipenuhi dengan api dan terjadi ledakan dahsyat berkali - kali. Saking dahsyatnya kebakaran tersebut berlangsung sampai berbulan-bulan. Dalam serangan tersebut 3.000 tentara Jepang terkubur dan tewas seketika. Dan untuk mencapai pintu masuk gua, kita harus menapaki anak tangga yang lumayan banyak banget..lumayan berkeringat dah..^_^
O,ya di kawasan obyek wisata Gua Jepang ini juga terdapat Museum yang berisi benda - benda bersejarah, peralatan dan perlengkapan perang tentara Jepang yang konon ditemukan di dalam Gua Jepang dan sekitarnya seperti peneng ( kalung dengan liontin yang terbuat dari logam biasanya berfungsi sebagai tanda pengenal ), helm, granat, pistol, dan masih banyak lagi deh. Situs Gua Jepang saat ini dikelola oleh Yayasan Binsari.
Buah Merah
Mengapa buah merah akhir-akhir ini menjadi sangat terkenal? Tentu tidak lain karena buah merah merah ternyata mempunyai kemampuan untuk membantu mengobati banyak penyakit.
Jenis-jenis penyakit yang dapat diobati buah merah antara lain:
1. AIDS
Walaupun para ahli telah bertahun-tahun mencoba membuat obat untuk menyembuhkan AIDS tetap saja obatnya masih belum ditemukan. Mungkin Anda sendiri merasa tidak percaya mengenai khasiat buah merah yang satu ini. Namun khasiat buah merah untuk menyembuhkan AIDS sudah terbukti. Salah satu seorang yang terbebas dari cengkeraman kematian akibat AIDS adalah Agustina Sawery.
Agustina Sawery sempat menurun berat tubuhnya dari 50 kg menjadi 27 kg. Ia mengalami infeksi anus, gangguan fungsi hati, mulut bercendawan dan infeksi paru-paru. Nampaknya Agustina tinggal menunggu jam kematiannya. Maka dia datang kepada Drs I Made Budi MS.Saat itu Made sudah dikenal luas di Papua lantaran kerap mengobati penyakit seperti kanker dengan ekstrak buah merah. Kemudian Agustina diberikan ekstrak buah merah yang dikonsumsi tiga kali sehari.
Sejak mengkonsumsi buah merah keadaannya mulai membaik. Berat badannya yang sempat turun sampai menjadi 27 kg mulai meningkat menjadi 46 kg. Kulitnya yang semua busik menjadi mulus kembali. Rambutnya yang sempat rontok mulai tumbuh lagi. Agustina menjadi jauh lebih bugar.
Dikabarkan bahwa kemampuan buah merah menyembuhkan AIDS adalah karena buah merah mengandung tokoferol dan betakaroten yang sangat tinggi. Kedua kandungan ini berfungsi sebagai antioksidan dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tokoferol dan betakaroten akhirnya berkombinasi untuk memecah asam amino yang dibutuhkan oleh virus penyebab AIDS, HIV, sehingga virus tersebut tak dapat melangsungkan hidupnya.
2. Kanker dan Tumor
Khasiat lain buah merah adalah mengobati kanker dan tumor. Kanker dan tumor tak diragukan lagi merupakan salah satu penyebab kematian terbesar. Disebabkan oleh apa kanker dan tumor itu? Penyakit ini disebabkan oleh ketidakteraturan hormon dalam tubuh yang menyebabkan tumbuhnya daging di jaringan tubuh normal.
Buah merah dapat mengobati kanker karena kandungan tokoferolnya sangat tinggi, yaitu mencapai 11.000 ppm dan betakarotennya mencapai 7.000 ppm. Kedua senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mencegah pembiakan sel-sel kanker.
3. Stroke dan Darah Tinggi
Stroke disebabkan oleh darah yang membeku dan penyempitan pembuluh darah. Salah satu penyebab penyakit ini adalah darah tinggi. Tekanan darah tinggi menyebabkan penggumpalan darah sehingga pembuluh darah menyempit, akibatnya supplai darah berkurang. Lebih dari itu, pembuluh darah bisa pecah. Penyakit ini, bila tidak menyebabkan kematian, dapat menyebabkan kelumpuhan anggota badan.
Darah tinggi sendiri disebabkan oleh kerja jantung yang memompa darah terlalu cepat. Hal ini salah satunya disebabkan oleh karena darah kekurangan oksigen atau oksigen yang terlalu kental.
Buah merah mengandung tokoferol yang dapat mengencerkan darah dan memperlancar sirkulasi darah sehingga kandungan oksigen dalam darah menjadi normal.
4. Asam Urat
Asam urat dsebabkan karena terganggunya fungsi lever sehingga lever memproduksi asam urat secara berlebihan. Asam urat akhirnya tertampung di dalam ginjal menjadi batu dan dibawa ke ujung-ujung jari tangan dan kaki serta mengumpul di sana.
Tokoferol dalam buah merah mengencerkan darah dan memperbaiki sistem kerja lever. Sistem kerja lever, setelah diperbaiki, memproduksi kadar asam urat yang normal.
5. Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
Penyakit ini disebabkan karena kelenjar pankreas tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang memadai. Akibatnya, kandungan gula dalam darah meningkat.
Kandungan tokoferol dalam buah merah memperbaiki kerja pankreas sehingga fungsi pankreas menjadi normal kembali.
6. Osteoporosis
Disebabkan pengeroposan tulang, osteoporosis disebabkan oleh kekurangan kalsium. Penyakit ini umumnya menyerang mereka yang sudah berusia senja.
Buah merah kaya akan kalsium sehingga dapat mencegah dan mengobati osteoporosis. Dalam 100 gram buah merah segar terkandung 54.000 miligram kalsium.
7. Gangguan Mata
Kandungan betakaroten yang tinggi dalam buah merah dapat mengatasi banyak jenis penyakit mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Betakaroten diserap oleh tubuh dan diolah menjadi vitamin A.
8. Meningkatkan Kecerdasan
Kandungan omega 3 dan omega 6 dalam buah merah dapat merangsang daya kerja otak dan meningkatkan kecerdasan. Oleh karena itu buah merah cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak.
9. Meningkatkan Gairah dan Kesuburan
Buah merah, menurut mereka yang mengkonsumsinya, dapat membantu meningkatkan gairah seksual kaum pria. Efek pengobatan bervariasi, ada yang bereaksi setelah 15 menit meminumnya, ada juga yang setelah satu atau dua jam meminumnya.
Vitamin E dalam buah merah membantu meningkatkan produksi sperma. Selain itu, buah merah mengandung energi tinggi, yaitu 360 kalori.
Selain khasiat-khasiat yang telah disebutkan di atas, buah merah dikabarkan dapat juga mengobati penyakit lambung, wasir, gangguan pada paru-paru dan sebagainya.
Proses kerja buah merah yaitu, betakaroten yang tinggi bermanfat sebagai antioksidan yang mampu mem-blow-up perkembangan kanker atau menonaktifkan pertumbuhan kanker melalui proses metabolisme. Berbagai jurnal penelitian telah membuktikan bahwa betakaroten terbukti bermanfaat sebagai obat kanker. Drs. I Made Budi Msc. sudah menguji ke berbagai penyakit degeneratif lainnya seperti asam urat, kolesterol, jantung, dan darah tinggi. Semua penyakit tersebut tidak sukar dibasmi dengan sari buah merah. Dengan kata lain, betakaroten dan tokoferol ibarat pemadam kebakaran.
Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya flek pada arteri sehingga aliran darah ke jantung dan ke otak menjadi lancar tanpa hambatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Betakaroten meningkatkan jumlah sel-sel pembunuh alami dan memperbanyak aktifitas sel-sel T helpers dan limfosit. Bertambahnya sel-sel pembunuh alami menekan radikal bebas, senyawa karsinogen dan kehadiran sel kanker. Jika antioksidan tersedia setiap saat dalam darah maka sel-sel tubuh terlindungi dari kerusakan akibat radikal bebas. Peran buah merah sebagai antikarsinogen semakin lengkap dengan kehadiran tokoferol. Senyawa ini berperan dalam memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan mengurangi mobiditas dan mortalitas sel jaringan. Kolesterol dalam darah pun dinetralisir. Buah merah juga mengandung omega 3 dan omega 9 dalam dosis tinggi. Sebagai asam lemak tak jenuh, omega 3 dan omega 9 gampang dicerna dan diserap sehingga memperlancar proses metabolisme.
Sari buah merah meluruhkan LDl (kolesterol yang menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah dan meningkatkan HDL (kolesterol yang memperlancar peredaran darah) sehingga terjadi keseimbangan kolesterol dalam darah. Lancarnya proses metabolisme sangat membantu proses penyembuhan penyakit. Sebab, tubuh mendapat asupan protein yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan, dengan membaiknya proses metabolisme akan sangat membantu hati meregenerasi sel-sel hati yang rusak akibat hepatitis.
Puncak
Jayawijaya Dulunya Dasar Laut[
Bagi pendaki gunung, mendaki jajaran Pegunungan Jayawijaya adalah sebuah impian. Betapa tidak, pada salah satu puncak pegunungan itu terdapat titik tertinggi di Indonesia, yakni Carstensz Pyramide dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Jangan heran jika pendaki gunung papan atas kelas dunia selalu berlomba untuk mendaki salah satu titik yang masuk dalam deretan tujuh puncak benua tersebut. Apalagi dengan keberadaan salju abadi yang selalu menyelimuti puncak itu, membuat hasrat kian menggebu untuk menggapainya.
Tetapi, siapa yang menyangka jika puncak bersalju itu dahulunya adalah bagian dari dasar lautan yang sangat dalam!.Pulau Papua mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang berasal dari benua Australia dalam kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu dengan Australia.
Keberadaan Pulau Papua saat ini, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia, yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di seluruh dunia.
Pada kurun waktu itu juga, benua Eurasia yang berada di belahan bumi bagian selatan pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia.
Bagi pendaki gunung, mendaki jajaran Pegunungan Jayawijaya adalah sebuah impian. Betapa tidak, pada salah satu puncak pegunungan itu terdapat titik tertinggi di Indonesia, yakni Carstensz Pyramide dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Jangan heran jika pendaki gunung papan atas kelas dunia selalu berlomba untuk mendaki salah satu titik yang masuk dalam deretan tujuh puncak benua tersebut. Apalagi dengan keberadaan salju abadi yang selalu menyelimuti puncak itu, membuat hasrat kian menggebu untuk menggapainya.
Tetapi, siapa yang menyangka jika puncak bersalju itu dahulunya adalah bagian dari dasar lautan yang sangat dalam!.Pulau Papua mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang berasal dari benua Australia dalam kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu dengan Australia.
Keberadaan Pulau Papua saat ini, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia, yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di seluruh dunia.
Pada kurun waktu itu juga, benua Eurasia yang berada di belahan bumi bagian selatan pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia.
Saat itu, benua Australia dengan benua-benua yang lain dipisahkan oleh lautan. Di lautan bagian utara itulah batuan Pulau Papua mengendap yang menjadi bagian dari Australia akan muncul di kemudian hari. Pengendapan yang sangat intensif dari benua kanguru ini, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut. Tentu saja proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan 2,5 km per juta tahun.
Proses ini masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.
Akhirnya proses pengangkatan yang terus-menerus akibat sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.
Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.
Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.
Sementara terpisahnya daratan Australia dengan Papua oleh lautan berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu. Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua Australia.
Masih banyak rahasia bebatuan Jayawijaya yang belum tergali. Apalagi, umur Pulau Papua ini masih dikategorikan muda sehingga proses pengangkatan pulau masih terus berlangsung hingga saat ini. Ini juga alasan dari penyebutan Papua New Guinea bagi Pulau Papua, yang artinya adalah sebuah pulau yang masih baru.
Sementara keberadaan salju yang berada di beberapa puncak Jayawijaya, diyakininya akan berangsur hilang seperti yang dialami Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Hilangnya satu-satunya salju yang dimiliki oleh pegunungan di Indonesia itu disebabkan oleh perubahan iklim secara global yang terjadi di daerah tropis.
Mengutip Dari Sumber :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1680399
Pendapat Saya Tentang Suku Papua Ini Sungguh Luar Biasa,saya sebagai anak indonesia bangga mempunyai banyak suku yang beragam,darimulai adat,bahasa,kekayaan alam ,laut .. yang dari sabang sampai merauke,kaya akan budaya,dan bangsa indonesia ini juga terkenal dengan keramahan ,dan kita wajib melestarikan,karena dineara lain tidak ada yang mempunyai adat seperti kita.dengan adanya perbedaan ini saya berharap akan menjadi sebuah ajang warna yang saling melengkapi.(bhineka tunggal ika)berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Tersenyumlah ^^
TsenyumLah ^^
Berat aku beranjak dari tempat tidur yang
tak akan Lagi kutempati ..
Pedih, batin ini ketika aku tau ..
Aku tak akan rasakan semua yang sama untuk seLamax ..
Ingin ku saLahkan dia spenuhx ..
Agar kita bisa kembaLi La9i,
aku memang diam ..
Tapi hatiku tak hentix gaduh !! Bergemuruh !!
Aku tak ingin menangis untuk duka yg tak akan pnah ku rasakan Lagi ..
Aku mohon,
jangan pisahkan Lagi ..
Bahkan untuk seLamax,
krn aku bisa giLa tehadap kerinduan yang hanya bisa di rasa ..
Saat aku tersadar bahwa ini adl hari terakhirku ..
Tidur dlm satu rumah bsama kalian ..
meLahap canda tawa di hadapan layar kaca ..
Memakai n meLepas sepatu tuk songsong masadepan ..
Berurau canda, tangis tertawa, diam marah, dan yg Laenx ..
Aku tak pernah sangka kan sperti ini akhirx ..
Aku hanya bisa terus berdoa untuk kita ..
Agar sama2 brhasiL ..dan berguna bagi nusa dan bangsa..
SLamat tinggaL kawan ..
Aku kan sLaLu ingad n rindu kaLiand,
aku mohon jangan pernah jatuhkan air mata untuk perpisahan ini ..
Tapi tsenyumLah ..
Karena secepatx kita kan btemu Lagi .. ^^
by (Siti Halimah)
Pedih, batin ini ketika aku tau ..
Aku tak akan rasakan semua yang sama untuk seLamax ..
Ingin ku saLahkan dia spenuhx ..
Agar kita bisa kembaLi La9i,
aku memang diam ..
Tapi hatiku tak hentix gaduh !! Bergemuruh !!
Aku tak ingin menangis untuk duka yg tak akan pnah ku rasakan Lagi ..
Aku mohon,
jangan pisahkan Lagi ..
Bahkan untuk seLamax,
krn aku bisa giLa tehadap kerinduan yang hanya bisa di rasa ..
Saat aku tersadar bahwa ini adl hari terakhirku ..
Tidur dlm satu rumah bsama kalian ..
meLahap canda tawa di hadapan layar kaca ..
Memakai n meLepas sepatu tuk songsong masadepan ..
Berurau canda, tangis tertawa, diam marah, dan yg Laenx ..
Aku tak pernah sangka kan sperti ini akhirx ..
Aku hanya bisa terus berdoa untuk kita ..
Agar sama2 brhasiL ..dan berguna bagi nusa dan bangsa..
SLamat tinggaL kawan ..
Aku kan sLaLu ingad n rindu kaLiand,
aku mohon jangan pernah jatuhkan air mata untuk perpisahan ini ..
Tapi tsenyumLah ..
Karena secepatx kita kan btemu Lagi .. ^^
by (Siti Halimah)
Langganan:
Postingan (Atom)