Nama : Siti Halimah
Kls : 3 KA 41
Npm : 19111526
Tugas : Bhs Indonesia (SOFTSKILL) MINGGU
1
CONTOH ARTIKEL
Kebudayaan Indonesia yang Terkenal di Dunia
1. Wayang Kulit
Merupakan budaya Indonesia yang sudah sangat populer baik di dalam negeri ataupun mancanegara. Bahkan, kini tercatat beberapa warga asing telah belajar dan mahir sebagai Dalang, Sinden serta Waranggono (penabuh gamelan).
2. Seni Batik
Batik adalah bagian dari seni lukis yang awalnya diaplikasikan pada kain untuk pakaian maupun asesoris lainnya. Pada 2 Oktober 2009 silam UNESCO mencatat seni batik merupakan warisan budaya milik Indonesia.
3. Angklung
UNESCO juga telah mengakui bahwa Angklung adalah bagian dari warisan kebudayaan kita. Budaya seni musik ini memanfaatkan bambu sebagai bahan utama instrumen musik.
Seni Tari dari Indonesia yang Mendunia
1. Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi
Tarian yang menggambarkan tentang cerita asmara dan kepemimpinan yang diciptakan oleh Sultan HB X untuk menghormati serta mengenang ayah beliau, Sri Sultan HB IX.
2. Tari Saman
Tarian Aceh ini dilakukan secara berjamaah dengan kekompakannya yang luar biasa. Masing-masing penari mampu menggerakkan tubuhnya secara bersamaan selaras dengan suara musik yang dinamis.
3. Tari Ratéb Meuseukat
Masih dari bumi Serambi Mekah, tarian Ratéb Meuseukat menampilkan barisan para penari yang bersila di lantai. Kebudayaan Aceh ini populer berkat kecepatan personilnya serta kekompakan gerak tubuh sambil menyanyi.
4. Tari Reog Ponorogo
Dari namanya saja kita pasti akan tahu daerah asal kesenian ini. Tarian Reog Ponorogo lahir dan mulai populer di Jawa Timur dengan tokoh berupa Warok serta Gemblak yang selalu ada di setiap pertunjukannya. Tari-tari identik dengan nuansa mistik ini kerap mempertontonkan adegan ‘diluar nalar’ yang mampu membuat decak kagum para penikmatnya. Hal itu pula yang membuat Reog Ponorogo bisa mendunia.
5. Tari Pendet
Tarian Bali ini menggambarkan sambutan atas turunnya dewata ke dunia. Tari Pendet sering juga dipertontonkan untuk menyambut para wisatawan yang berkunjung ke Bali.
6. Tari Kecak
Tari-tari yang semua personilnya para pria ini merupakan kesenian khas dari Bali. Penari yang berjumlah banyak tersebut akan berbaris secara melingkar disertai sebuah irama yang keluar dari masing-masing penarinya, melafalkan kata ‘cak’ berulang-ulang sembari mengangkat kedua tangan mereka.
7. Tari Klasik Keraton Surakarta
Tarian ini merupakan manifest dari tradisi di lingkungan kraton Surakarta. Semua unsur mulai dari gerakan tubuh, kostum serta musik mempunyai aturan tersendiri. Para penonton akan disuguhi seni pentas yang anggun, rapi serta penuh makna.
Itulah tadi contoh-contoh seni hasil dari kebudayaan nusantara kita. Beragam budaya unik dan menarik Indonesia tersebut semakin hari makin terancam keberadaannya. Selain gempuran budaya barat yang tak kenal ampun merasuk ke semua sendi kehidupan kita, para pemuda-pemudi Indonesia sendiri bersikap acuh tak acuh dan terkesan lebih bangga bila ‘memakai’ produk-produk luar negeri. Dari trend fashion, tatanan rambut, makanan, bahkan pergaulan bebas juga ikut mereka adopsi dari luar tanpa disaring terlebih dahulu. Fenomena Demam Korea yang akhir-akhir ini menjalar cukuplah menjadi bukti akan lemahnya kepribadian serta karakter remaja kita. Peran teknologi informasi sangat terasa di sini, kemajuan teknologi yang menawarkan kemudahan akses berita membawa dampak yang luar biasa. Usia remaja menjadi saat-saat dimana proses pencarian jati-diri sedang berlangsung, rasa penasaran serta keingintahuan sangat mendominasi pikiran. Orang-tua menjadi pihak paling penting. Mereka harus berdiri di garda terdepan dalam membimbing, mengarahkan serta menangkis semua ideologi jahat yang dapat menyusupi para remaja kita. - See more at: http://artikel-informasi.blogspot.com/2013/07/artikel-menarik-tentang-kebudayaan-indonesia.html#sthash.Z4eCnJRk.dpuf
CONTOH ARTIKEL
Kebudayaan Indonesia yang Terkenal di Dunia
1. Wayang Kulit
Merupakan budaya Indonesia yang sudah sangat populer baik di dalam negeri ataupun mancanegara. Bahkan, kini tercatat beberapa warga asing telah belajar dan mahir sebagai Dalang, Sinden serta Waranggono (penabuh gamelan).
2. Seni Batik
Batik adalah bagian dari seni lukis yang awalnya diaplikasikan pada kain untuk pakaian maupun asesoris lainnya. Pada 2 Oktober 2009 silam UNESCO mencatat seni batik merupakan warisan budaya milik Indonesia.
3. Angklung
UNESCO juga telah mengakui bahwa Angklung adalah bagian dari warisan kebudayaan kita. Budaya seni musik ini memanfaatkan bambu sebagai bahan utama instrumen musik.
Seni Tari dari Indonesia yang Mendunia
1. Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi
Tarian yang menggambarkan tentang cerita asmara dan kepemimpinan yang diciptakan oleh Sultan HB X untuk menghormati serta mengenang ayah beliau, Sri Sultan HB IX.
2. Tari Saman
Tarian Aceh ini dilakukan secara berjamaah dengan kekompakannya yang luar biasa. Masing-masing penari mampu menggerakkan tubuhnya secara bersamaan selaras dengan suara musik yang dinamis.
3. Tari Ratéb Meuseukat
Masih dari bumi Serambi Mekah, tarian Ratéb Meuseukat menampilkan barisan para penari yang bersila di lantai. Kebudayaan Aceh ini populer berkat kecepatan personilnya serta kekompakan gerak tubuh sambil menyanyi.
4. Tari Reog Ponorogo
Dari namanya saja kita pasti akan tahu daerah asal kesenian ini. Tarian Reog Ponorogo lahir dan mulai populer di Jawa Timur dengan tokoh berupa Warok serta Gemblak yang selalu ada di setiap pertunjukannya. Tari-tari identik dengan nuansa mistik ini kerap mempertontonkan adegan ‘diluar nalar’ yang mampu membuat decak kagum para penikmatnya. Hal itu pula yang membuat Reog Ponorogo bisa mendunia.
5. Tari Pendet
Tarian Bali ini menggambarkan sambutan atas turunnya dewata ke dunia. Tari Pendet sering juga dipertontonkan untuk menyambut para wisatawan yang berkunjung ke Bali.
6. Tari Kecak
Tari-tari yang semua personilnya para pria ini merupakan kesenian khas dari Bali. Penari yang berjumlah banyak tersebut akan berbaris secara melingkar disertai sebuah irama yang keluar dari masing-masing penarinya, melafalkan kata ‘cak’ berulang-ulang sembari mengangkat kedua tangan mereka.
7. Tari Klasik Keraton Surakarta
Tarian ini merupakan manifest dari tradisi di lingkungan kraton Surakarta. Semua unsur mulai dari gerakan tubuh, kostum serta musik mempunyai aturan tersendiri. Para penonton akan disuguhi seni pentas yang anggun, rapi serta penuh makna.
Itulah tadi contoh-contoh seni hasil dari kebudayaan nusantara kita. Beragam budaya unik dan menarik Indonesia tersebut semakin hari makin terancam keberadaannya. Selain gempuran budaya barat yang tak kenal ampun merasuk ke semua sendi kehidupan kita, para pemuda-pemudi Indonesia sendiri bersikap acuh tak acuh dan terkesan lebih bangga bila ‘memakai’ produk-produk luar negeri. Dari trend fashion, tatanan rambut, makanan, bahkan pergaulan bebas juga ikut mereka adopsi dari luar tanpa disaring terlebih dahulu. Fenomena Demam Korea yang akhir-akhir ini menjalar cukuplah menjadi bukti akan lemahnya kepribadian serta karakter remaja kita. Peran teknologi informasi sangat terasa di sini, kemajuan teknologi yang menawarkan kemudahan akses berita membawa dampak yang luar biasa. Usia remaja menjadi saat-saat dimana proses pencarian jati-diri sedang berlangsung, rasa penasaran serta keingintahuan sangat mendominasi pikiran. Orang-tua menjadi pihak paling penting. Mereka harus berdiri di garda terdepan dalam membimbing, mengarahkan serta menangkis semua ideologi jahat yang dapat menyusupi para remaja kita. - See more at: http://artikel-informasi.blogspot.com/2013/07/artikel-menarik-tentang-kebudayaan-indonesia.html#sthash.Z4eCnJRk.dpuf
Opini saya mengenai kebudayaan Indonesia
Negara
indonesia adalah negara yg kaya akan
kebudayaan dari mulai tarian , musik, adat, bahasa, laut, pulau dan lain
sebagainya. Kita seharusnya bangga, dengan ini kita bisa menarik peminat touris
asing yang pergi ke indonesia Indonesia adalah
negara yang kaya akan kebudayaan yang tidak bisa diragukan lagi dari mulai dari
pulau,bahsa ,adat,tarian musik dan lain sebagainya. Indonesia memiliki sekitar
17.000 pulau. Bangsa kita juga memiliki kurang lebih 742 bahasa daerah, 33
pakaian adat dan ratusan tarian adat,. Keragaman budaya di Indonesia
adalah sesuatu yang harus kita syukuri dan lestarikan. Dengan
keanekaragaman kebudayaannya, Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan
dibandingkan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap
dan bervariasi.
Namun pada saat ini kebudayaan nasional
Indonesia semakin hilang dan ditinggalkan. Bahkan mayoritas masyarakat Indonesia
pun kurang mencintai kebudayaannya sendiri dan lebih menyukai budaya negara
lain seperti dulu gotong royong antar tetangga, saling sapa adalah tradisi masyarakat kita di Indonesia, tapi sekarang hal ini sudah mulai banyak ditinggalkan misalnya lg yang Contohnya saja para remaja yang lebih gemar menonton drama Korea,
mengikuti trend baju ,tarian dibanding
baju, tarian-tarian yang ada di Indonesia.
Padahal kekayaan kebudayaan kita tersebut
memiliki daya tarik bagi wisatawan manca negara . Bahkan ada yang sampai
mengklaim budaya kita yaitu Malaysia. Sudah berkali-kali Malaysia mengklaim
kebudayaan yang ada di negara kita, seperti Reog Ponorogo ,beberapa motif
batik, alat musik tradisional “Angklung”, lagu daerah “Rasa
Sayange”, dan juga yang baru-baru ini yang hampir
kecolongan adalah tarian daerah Bali yaitu “Tari Pendet”. Dan
yang paling menyedihkan, bukan hanya diklaim saja tapi sudah ada yang
dipatenkan.
Melihat kasus tersebut, dapat kita lihat
bahwa sikap Malaysia yang sangat rendah dan sikap pemerintah Indonesia yang
seolah diam seribu bahasa melihat kebudayaan kebanggaannya diklaim negara
tetangga yang memang sudah dikenal sebagai negara pencari masalah oleh rakyat
Indonesia. Malaysia yang secara historis merupakan negara serumpun melayu
dengan Indonesia yang perbedaannya nyaris sangat tipis membuatnya mencari
identitas bangsanya sendiri. Malaysia memang tengah dilanda krisis
identitas dikarenakan tidak adanya perbedaan yang signifikan dengan budaya asli
Indonesia.
Yang lebih parahnya lagi, salah satu pejabat
tinggi di Malaysia mengatakan bahwa Malaysia bisa saja menggunakan semua budaya
yang dimiliki oleh Indonesia untuk mempromosikan negaranya dengan alasan kedekatan
budaya dan sejarahnya. Padahal penerapannya tidak semudah itu untuk saat ini,
apalagi mengenai perihal penggunaan budaya suatu bangsa untuk mempromosikan
bangsa lain yang bukan pemiliknya.
Pemerintah sampai saat ini masih belum bisa
menyelesaikan permasalahan tersebut. Karena kebudayaan adalah aset yang sangat
berharga, sehingga untuk mematenkan suatu kebudayaan dibutuhkan dana yang
sangat besar. Apa kita mau kehilangan semua itu? Tentu tidak kan? Untuk
itu, Kita harus benar-benar menjaga budaya-budaya yang ada di negara kita
tercinta agar tidak diakui sebagai budaya negara asing lagi.
Masyarakat Indonesia berbondong-bondong
mengecam hal tersebut dengan berbagai cara, seperti demo kepada Malaysia dan
Pemerintah Indonesia. Memang hal itu wajib dilakukan untuk membuktikan rasa
nasionalisme dan rasa cinta kita terhadap budaya Negara Indonesia. Selama
ini kebanyakan dari kita akan terpancing emosinya apabila sebuah kesenianatau
budaya milik Indonesia diklaim oleh bangsa lain. Biasanya akan banyak reaksi
perlawanan dari masyarakat yang muncul akibat tindakan pengklaiman ini.
Namun marilah kita sejenak melakukan
introspeksi diri. Kenapa masyarakat Indonesia baru beramai-ramai mengecam hal
itu setelah terjadinya pengklaiman yang dilakukan oleh
pihak Malaysia? Seandainya Malaysia tidak mengklaim budaya atau kesenian
Indonesia, apakah kita selama ini peduli dengan kelestarian budaya tersebut?
Kita baru memperdulikannya ketika budaya tersebut diklaim oleh bangsa lain. Seandainya
pencurian budaya ini dibiarkan saja dan tidak ditangani secara serius, bisa
jadi lama-kelamaan aset kita satu per satu diambil oleh Malaysia dan bisa jadi
oleh pihak-pihak lain.
Padahal jika kita telaah dari berbagai sumber
berita, proses pengklaiman budaya itu melibatkan warga negara keturunan
Indonesia yang sudah lama menetap di negeri Jiran tersebut. Seperti kita tahu,
di Malaysia memang banyak komunitas keturunan Indonesia asal
Minangkabau, Bugis, Pontianak, Jawa, dan Sunda yang telah lama menetap disana,
dan menjadi warga Malaysia. Otomatis mereka membawa budaya dari daerah asalnya,
lalu budaya itu dilestarikan oleh warga asal Indonesia tersebut di Malaysia.
Coba sama-sama kita renungkan, seberapa
banyak dan seringkah stasiun TV menayangkan kebudayaan Indonesia? Seberapa
banyak dari kita yang memiliki CD atau kaset yang berisikan lagu atau tarian
daerah? Selama ini justru kita sering
melupakan kesenian tradisional yang merupakan warisan budaya bangsa. Kita lebih
senang mendengarkan lagu-lagu, tarian, atau budaya lainnya yang diimpor dari
negara lain. Bukan suatu hal yang salah jika kita menyukai kesenian impor.
Namun kita juga memiliki kewajiban mencintai dan menjaga kelestarian budaya
negara kita sendiri.
Bahkan ada yang menyebutkan bahwa “Kebudayaan
Indonesia sebagai salah satu Akar Budaya Nasional Malaysia”. Ini adalah fakta.
Melihat begitu banyak kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh Malaysia. Baik
dalam bentuk budaya tari-tarian, lagu, alat musik, masakan, dll. Sebenarnya hal
ini bisa menjadi motivasi bagi masyarakat Indonesia agar lebih mencintai budaya
dalam negeri daripada budaya-budaya impor. Karena dengan adanya Gobalisasi,
para pemuda Indonesia lebih tertarik pada kebudayaan luar daripada
kebudayaan bangsa mereka sendiri.
Cibiran sebagai Negara plagiat pun juga
pernah dilontarkan oleh orang Indonesia kepada Malaysia karena meniru
kebudayaan orang Indonesia. Alhamdulillah, rakyat Indonesia sampai
saat ini belum pernah mendapat cibiran layaknya Malaysia sebagai Negara plagiat
karena telah meniru kebudayaan orang-orang Korea. Pemerintah Korea malah senang
saat kebudayaannya disebarluaskan oleh bangsa asing.
Kampanye budaya yang dilakukan oleh Korea
melalui karya seni ternyata manjur. Drama Korea berhasil mempengaruhi dunia,
bahkan banyak yang meniru gaya serta pakaian yang dibawa oleh para aktor dan
aktris Korea. Budaya Korea bukanlah budaya yang harus ditolak oleh bangsa
Indonesia. Akan tetapi, mempunyai makna negatif, jika budaya Korea lebih
diunggulkan dari budaya bangsa sendiri. Jika lebih banyak menggunakan budaya
orang Korea dikhawatirkan bisa berdampak buruk terhadap kehidupan masyarakat.
Bisa diibaratkan dengan orang meminum obat. Jika mengkonsumsi obat secara
berlebihan, maka dikhawatirkan akan overdosis.
Sungguh ironis memang melihat kebudayaan
Indonesia tidak dicintai oleh pemiliknya sendiri. Sebenarnya apa yang
menyebabkan mayoritas masyarakat Indonesia tidak mencintai kebudayaannya
sendiri? Ada banyak faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia tidak
mencintai kebudayaannya sendiri. Salah satunya adalah derasnya arus globalisasi
yang akhirnya ikut menyeret kebudayaan Indonesia. Berkembangnya teknologi
modern yang menyebabkan semuanya menjadi lebih mudah, untuk melihat ke dunia luar
pun tidak perlu jauh-jauh pergi ke luar negeri untuk mengetahui kondisi di luar
negeri, tetapi cukup dengan televisi dan internet saja kita dapat melihat
bagaimana situasi di luar negeri. Hal tersebut memang merupakan kemudahan dan
keuntungan bagi kita, namun hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab
masyarakat Indonesia lebih mencintai budaya negara lain daripada budaya negara
mereka sendiri.
Berkembangnya teknologi juga mempermudah kita
untuk berkunjung ke tempat yang jauh. Dengan pesawat terbang, banyak turis
asing yang datang berkunjung ke Indonesia dan melihat langsung kebudayaan
nasional kita, sehingga terjadi proses akulturasi disitu. Namun, turis-turis
asing juga menularkan kebudayaan mereka kepada masyarakat Indonesia, sehingga
masyarakat pun mengikuti kebudayaan mereka tanpa mempertahankan identitas
mereka sebagai bangsa Indonesia karena memegang teguh Pancasila sebagai jati
diri Indonesia.
Sebenarnya bukan masalah jika orang asing
menularkan kebudayaan mereka kepada kita. Namun saat ini masyarakat Indonesia
belum berpegang teguh terhadap Pancasila yang seharusnya menjadi pandangan
hidup dan jati diri bangsa Indonesia. Selain itu, masyarakat Indonesia belum
sepenuhnya memahami dan meresapi makna dan hakikat dari kebudayaan Indonesia,
baik kebudayaan nasional ataupun kebudayaan lokal. Terlebih lagi upaya
pemerintah yang lamban dalam mematenkan kebudayaan Indonesia. Masak harus
diklaim terlebih dahulu, baru pemerintah mematenkan kepemilikan kebudayaan
Indonesia?
Jika hal ini terus dibiarkan, maka kebudayaan
Indonesia pun lama kelamaan akan lenyap dari negara Indonesia sendiri karena “dimakan” oleh
negara lain. Bahkan bisa saja terjadi anonimitas pada negara
Indonesia, karena kebudayaan merupakan ciri khas yang dimiliki oleh suatu
negara, seperti yang dikemukakan oleh Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimilik oleh masyarakat itu sendiri.
Sebenarnya masih ada segelintir orang yang
peduli dengan kebudayaan Indonesia, hal inilah yang harus dipertahankan dan
digenerasikan, sehingga kebudayaan Indonesia tidak “tergantung” statusnya.
Upaya pelestarian kebudayaan Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara, seperti mencintai dan memaknai kebudayaan Indonesia, berusaha tidak latah
dengan kebudayaan negara lain, mempopulerkan kesenian Indonesia, mulai belajar
dan mempraktekkan kebudayaan Indonesia di kehidupan sehari-hari.
Pemerintah mungkin memang lamban dalam
mematenkan kebudayaan Indonesia, tetapi pemerintah juga sudah melakukan upaya
untuk melestarikan kebudayaan Indonesia, buktinya adalah terdapatnya pelajaran
Pendidikan Seni Budaya di dalam kurikulum pendidikan jenjang dasar dan
menengah, dan terdapat pelajaran Kesenian Daerah pada Muatan Lokal di beberapa
sekolah. Nah, sekarang tinggal tergantung pada kita sebagai masyarakat
Indonesia, akan memilih mempertahankan kebudayaan Indonesia atau memilih untuk
apatis dan membiarkan kebudayaan Indonesia semakin luntur.